Miris, begitulah kata yang pantas bagi Bunga, bocah 14 tahun asal Baturaja, OKU, Sumsel, yang menjadi korban perdagangan orang. Selama menjadi pelacur, bocah malang itu harus melayani sedikitnya lima pria hidung belang setiap hari. apalagi jika korban menemukan pelayan yang aroma mulut nya tak sedap, mau tidak mau dia harus melayaninya dan memuaskan si hidung belang ini. Bunga akhirnya berhasil kabur dari tempat pelacuran di Indralaya, Ogan Ilir, dan langsung melapor ke SPKT Polresta Palembang, Jumat (27/2). Kepada petugas, korban mengaku harus menjadi pelacur sejak dijual ke seorang germo oleh anggota TNI yang baru dikenalnya pada 11 Februari 2015 lalu. Dalam keadaan terpaksa, dia harus meladeni pria hidung belang yang membookingnya. "Paling sedikit ada lima orang yang saya layani. Itu setiap hari, tak pernah libur," ungkap Bunga, Jumat (27/2). Satu kali transaksi, kata dia, dipatok tarif minimal Rp 120 ribu. Dari uang itu, tidak sepenuhnya dapat dikantong...